Author: A-CHA 007 (* *) chevilprincessa ~
Title: In My Dream
Cast: Super Junior Sungmin & OC Cho Mincha
Genre: Romantic
OST: Super Junior KRYDS – In My Dream
Rate: T
Summary: “Lebih baik aku tidur selamanya agar aku dapat bertemu dengannya.” Sambungku.
****
“Oppa..” panggil seseorang lagi. Cha! itu Cha! aku kenal siapa pemilik suara itu.
“Dongsaeng. Kembalilah!.” Suara lain menyahuti.
Sebenarnya dimana mereka? Kenapa aku tidak dapat menemukan mereka?
“Keluarkan akuu!.” Pekikku.
Kupejamkan kedua mataku. Berharap semua akan kembali seperti semula.
“Oppa, rasi bintang mana yang paling kau suka?.” Tanya Cha seraya menyandarkan kepalanya dipundakku.
“Bintang yang ada dimatamu.” Sahutku seraya membelai lembut rambut pendeknya.
Cha hanya tertawa dibalik leherku.
“Bagaimana kalau suatu saat bintang itu menghilang?.” Tanya gadis kecil itu lagi.
“Tidak apa-apa. Yang penting kau tidak menghilang. Kau adalah segalanya untukku, Cha. jangan pergi.” Sahutku dengan menatap legam kedua matanya yang bulat.
“Loves me, Oppa.” Ucapnya pelan.
Kudorong leher belakangnya. Mencium lembut bibir tipisnya. Udara terasa lebih hangat dengan begini.
Kurasakan manis di mulutku. Aku sangat mencintai gadis ini.
Jangan biarkan aku hidup tanpanya, mungkin aku akan mati.
Tiba-tiba gadis itu menangis.
“Apa yang terjadi?.” Tanyaku kepada Cha yang tengah tertunduk.
“Apa kau akan meninggalkanku lagi diantara mimpi-mimpi indah ini?.” Sambungku.
Cha menatap mataku dengan tatapan cemas dan khawatir.
“Bangunlah, Oppa. Dan kau akan bertemu denganku. Kumohon.” Jawabnya lugu.
“Tidak. Kau berbohong. Tiap kali aku terbangun, yang aku dapatkan hanya bantalku yang basah karena airmata.” Gusarku dengan menepuk pundaknya yang lemah.
“Tidak, oppa.” Kali ini gadis itu menghilang lagi.
Setelah ini aku akan bangun dari tidurku, dan mimpi ini akan menghilang lagi. Benar, kan? Gerutuku sendiri.
Ternyata tidak.
Sekitarku masih tetap gelap. Hitam.
Tidak ada siapapun.
Kurasakan sakit diseluruh tubuhku.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Kuhempaskan tubuhku. Kupukul semua benda yang ada disekitarku.
Kuhantam dinding-dinding yang tak tampak itu.
Keluarkan aku dari sini! Teriakku dengan suara yang melemah.
Nafasku terasa semakin berat. Udara semakin terasa dingin.
Nafasku hilang. Aku benar-benar merasakannya.
“Hyung, bangunlah!.”
“Dongsaeng, bertahanlah!.”
“Oppa, kumohon bernafaslah!.”
Suara apa ini? Kudengar isak tangis yang semakin mengeras diantara keheningan dan gelap ini.
Kutundukkan kepalaku.
Kuingat segala memori menyenangkan bersama member super junior lainnya.
Saat aku menunjuk rasi bintang bersama kekasihku, Cha.
Saat aku melucu didepan ayah, ibu dan adikku.
Saat aku bertengkar dengan Kyuhyun dan Leeteuk hyung.
Kembalikan aku ke kehidupanku yang semula.
Aku mencintai mereka semua!
“Sungminnie!.” Teriak Donghae didepanku.
“Oppa.” Sahut seorang gadis.
Mataku masih berkunang-kunang. Semuanya masih terlihat buram.
“Ada apa ini?.” Tanyaku. “Apa aku baru bangun tidur?.” Imbuhku.
“Kau gila!.” Sahut Leeteuk dengan isak tangis.
“Kau tidur terlalu lama, hyung!.” Imbuh Ryeowook dengan memelukku erat.
“Tadi itu mimpi yang sangat buruk. Aku tidak akan tidur lagi.” Ucapku dengan mengucek kedua mataku.
“Oppa.” Panggil seorang gadis yang tengah mengenakan sweater hijau tuanya.
“Aku menunggumu terlalu lama.” Sambungnya.
“Apa aku masih bermimpi?.” Tanyaku dengan mencubit keras kedua pipiku.
“Hyung, kau itu baru saja sadar dari koma selama 2 minggu. Cha menunggumu tiap pagi sampai malam. Ia ingin menjadi orang pertama yang melihatmu sadar.” Terang Kyuhyun seraya merangkul pundakku yang bidang.
“Apa yang terjadi?.” Tanyaku lagi.
Cha menghampiriku dan memeluk erat tubuhku yang masih mengenakan piyama rumah sakit.
“Kau kecelakaan, Oppa. Sepulang dari siaran radio, mobilmu menghantam truk besar yang melintas. Syukurlah kau masih bisa sadar.” Terang Cha dengan mencium keningku lembut.
“Jangan pergi lagi, Cha.” ucapku seraya menggenggam tangan putihnya.
Cha menggelengkan kepalanya dengan mantap.
“Mianhanda, oppa.” Sahutnya dengan berlinang airmata.
“Jangan tidur dan bermimpi terlalu lama. Aku takut kehilanganmu.” Imbuhnya.
Kukecup bibir merahnya yang sudah basah karena tetesan airmata.
Aku sangat menyayanginya.
Kumohon jangan biarkan aku hidup diantara mimpi yang mengerikan seperti ini lagi.
Aku ingin hidup bersamanya.
Bukan hanya dalam mimpi, tapi di kehidupan nyata.
“Oppa, jeongmal saranghaeyo!.” Seru gadis ini dengan memeluk erat tubuhku.
“Nado, Cha.” jawabku dengan merapatkan pelukanku.
TAMAT
thanks for read ^^
Credit to: A-CHA 007
fanfictionofcha.blogspot.com
please do not take out without any permission
comments are beautiful :)









