re-reading the old posts got me cringed so bad hahahahaha but I'll not delete it because it was a-four-years-younger-version-of-me and it was a masterpiece!
I will make a bold line here then, okay? <3
Make way for prince Ali!
this blog used to be a place where I posted korean fanfiction, since I'm no longer writing fanfiction and such, I re-arranged this blog into a place where I will post various short stories. also, not only my stories, you can call me up if you want your stories to be posted in here. let's read a lot with me!
28/06/16
hELLO AGAIN!
wow, it's been a while since the last time I opened this blogspot and I can't believe the pageview keep increasing even up until few hours ago.
the stories that I've posted in here successfully made me cringed so bad hahaha but however, that was me anyway.
I made this blog around 2012 and wow it's 2016 and I'm 21 years old already.
so fast, yet I'm still stuck in this internet, anyway. I'll try to catch up with some stories again ((well, even though I'm getting older and busier and messier on managing my time but eh I miss writing again!))
so this is me, cha. again.
keep this blog up!
I'll catch y'all as soon as possible.
xoxo.
the stories that I've posted in here successfully made me cringed so bad hahaha but however, that was me anyway.
I made this blog around 2012 and wow it's 2016 and I'm 21 years old already.
so fast, yet I'm still stuck in this internet, anyway. I'll try to catch up with some stories again ((well, even though I'm getting older and busier and messier on managing my time but eh I miss writing again!))
so this is me, cha. again.
keep this blog up!
I'll catch y'all as soon as possible.
xoxo.
04/02/12
The Pianist Part 2 (Super Junior Kyuhyun & Youngwoon)
Author: A-CHA 007 (* *) chevilprincessa c-senorita ~
Title: The Pianist
Cast: Super Junior Kyuhyun & OC Hwang ChaerinGenre: Romantic
OST: A Short Journey – Super Junior
OST: A Short Journey – Super Junior
Rate: T
Summary: “Jangan mendekat!.” Teriakku dengan bulu kuduk yang sudah merinding sakit. Dan benar, namja berpakaian putih itu berhenti diantara gelap panggung theater.*****
Hari rabu sore. Tepatnya seminggu yang lalu.
“Chaerin-ah kaja. Ikut aku!.” Seru Youngwoon seraya menarik lengan kananku dengan cekatannya.
“Tadaaaa~.” Imbuhnya ketika sampai di gedung theater yang diberi banyak sekali pita merah muda disekelilingnya, bunga mawar ada diantara katup-katup tirai panggung dan penutup piano.
“Ah neomu yeppeo. Neomu joha.” Sahutku senang seraya memeluk namja yang amat aku sayangi ini.
“Duduklah disini. Aku akan menyanyikan sebuah lagu untukmu.” Pintanya seraya mendorongku untuk duduk tepat disebelahnya.
“A Short Journey dari Super Junior.” Ucapnya seraya memainkan jarinya yang lentik diantara not-not itu.
“Tunggu.” Seruku menghentikan permainan pianonya, menggenggam tangan putihnya.
“Aku pikir itu lagu perpisahan. Kenapa kau menyanyikan lagu itu?.” Raut mukaku berubah menjadi sedih dan ketakutan.
Youngwoon memelukku erat. Menyandarkan dagunya diatas kepalaku, membelai lembut tiap helai rambutku.
“Ani-yo. Lagu ini mengatakan, kalau seseorang akan pergi meninggalkannya, namun ia akan tetap setia menunggunya, karena ia sangat menyayanginya. Itu berarti, meskipun aku ataupun kau pergi, kita akan saling menanti dan menunggu. Karena kita saling menyayangi, benar kan?.” Terangnya seraya menyeka airmata di kedua mataku.
“Jangan pernah pergi. Jeongmal saranghaeyo, Kim Youngwoon.” Ucapku seraya mengecup bibir merah Youngwoon. Membiarkan moment seperti berlalu dengan agak lama. Aku sangat menyukai saat-saat seperti ini.
Bibir Youngwoon mulai nakal. Ia mengeluarkan jurus-jurus aneh didalam mulutnya yang membuatku geli.
“Youngwoon!.” Pekikku sebal dengan mencubit pipi tembemnya. Sedangkan Youngwoon Cuma tertawa dan memelukku lagi.
“Ada SMS.” Seruku seraya mengeluarkan HP hitamku.
“Aku harus pulang. Teman-teman sudah menungguku dirumah untuk kerja kelompok. Kau tidak apa-apa, jagi?.” Tanyaku meyakinkannya.
“Na gwechana. Apa perlu aku antar?.” Tawarnya.
“Ani-yo. Aku sudah dijemput temanku diluar sana.” Jawabku.
“Annyeong, jagi! Hati-hati dijalan!.” Serunya seraya melambaikan tangannya dengan seulas senyum.
“Kau juga jagi, jangan pulang larut malam!.” Seruku menimpal.
“Aku mau tidur dengan WoonCha hehe. Aku bisa mati tanpanya.” Sahutnya dengan eyesmile yang selalu sukses membuatku mati terpikat. Aku hanya melempar senyum kearahnya dan meninggalkannya di gedung theater sendirian.
Hingga pada malam hari aku mendapat berita yang tidak pernah dan belum pernah aku pikirkan sebelumnya. Namja tersayangku, pianist di klub drama, Kim Youngwoon meninggal karena tabrak lari dengan sebuah mobil sedan yang melaju cepat sekitar pukul 7 malam, tepatnya pada hari Rabu.
“Sejak saat itu aku berpikir kenapa aku tidak minta dia untuk mengantarkanku pulang, mungkin kami bisa mati bersama. Dan sejak saat itu, aku takut untuk mendengarkan lagu A Short Journey dari Super Junior, karena aku yakin pasti itu adalah sebuah lagu perpisahan.” Terangku pada Sungmin yang masih tercengang mendengarkannya.
“Aku tidak tahu kronologis ceritanya sampai seperti ini.” Isak Sungmin dengan tisu ketiganya.
“Minumlah agar kau tenang.” Saran Kyuhyun dengan menawarkan jus jeruk padaku. Aku baru sadar kalau sedari tadi Kyuhyun ikut duduk disini bersamaku dan Sungmin. Dan tentu saja sejak tadi Kyuhyun juga mendengarkan ceritaku.
“Kim Youngwoon seumuran denganmu?.” Tanya Kyuhyun.
Aku mengangguk untuk isyarat iya.
“Dia pasti seorang pianist yang hebat. Aku tidak akan bisa menyamainya.” Imbuh namja yang tengah duduk diatas rumput itu.
“Kau bisa.” Sahutku seraya menepuk pundaknya yang bidang. Dan Kyuhyun hanya melempar pandangan bingung kearahku.
---
“Semuanya, siapkan peralatan. Kita akan mulai geladi bersihnya 15 menit lagi!.” Seruku pada semua pemain drama.
Sedangkan aku masih bingung dengan sepatu yang akan kupakai. Kupandangi Kyuhyun yang tengah duduk dibalik piano hitam besar itu, piano yang minggu kemarin masih dipakai oleh Youngwoon.
Aku menghampiri Kyuhyun yang masih memencet-mencet not piano itu tanpa irama.
Kyuhyun mengangguk dengan pasti dengan senyuman dibibirnya.
2 jam berlalu dengan baik. Semua peserta drama dan para pendukung lainnya sudah melakukan geladi bersih dengan sangat baik.
“Terima kasih kerja kerasnya. Semoga besok dapat berjalan dengan lancar.” Ucapku pada setiap anggota theater yang meninggalkan ruang make up.
“Bagaimana aku tadi?.” Tanya Kyuhyun yang tengah melepas kancing kemeja putihnya.
“Kau sudah melakukannya dengan sangat baik.” Sahutku dengan wink.
“Sebaik Kim Youngwoon?.” Tanyanya lagi.
Aku menatapnya dengan pandangan asing. Aku berlalu dari hadapannya tanpa menjawab apapapun.
Apa maksudnya, tentu saja Youngwoon adalah pianist terbaik seumur hidupku.
to be continued
credit to: A-CHA007 C-Senorita
fanfictionofcha.blogspot.com
comments are lovable :)
to be continued
credit to: A-CHA007 C-Senorita
fanfictionofcha.blogspot.com
comments are lovable :)
The Pianist Part 1 (Super Junior Kyuhyun & Youngwoon)
FF ONESHOT
Author: A-CHA 007 (* *) chevilprincessa/c-senorita ~
Title: The Pianist
Cast: Super Junior Kyuhyun & OC Hwang Chaerin
Genre: Romantic
OST: A Short Journey – Super Junior
Rate: T
Summary: “Jangan mendekat!.” Teriakku dengan bulu kuduk yang sudah merinding sakit. Dan benar, namja berpakaian putih itu berhenti diantara gelap panggung theater.
****
Dentingan piano tua itu masih sangat terasa di kedua telinga. Nada-nada yang terdengar terasa sangat menyayat hatiku.
Aku tak ingin memori yang sudah berlalu itu datang lagi. Izinkan Tuhan untuk membuatnya tidur tenang disana. Aku akan sangat merindukanmu, Youngwoon. Desahku dalam hati.
Youngwoon adalah kekasihku, dan selamanya kekasihku. Karena aku yakin, bahkan sampai ajal menjemputnya-pun, kami tak mengucap kata putus.
Aku sangat menyayangi namja itu. Namja yang sudah mampu menjagaku dan hubungan indah ini untuk 3 tahun lamanya.
“Apa yang kau lakukan disini jam segini?.” Tanya Sungmin yang datang tanpa permisi.
“Aku Cuma sekedar mengecheck panggung.” Jawabku asal.
“Aku tahu kalau kau datang kemari untuk melihat piano itu, kan? Kau merindukan Youngwoon.” Pekik Sungmin tepat dan ia segera merangkul pundakku dengan erat.
“Relakan kepergiannya. Dia sudah hidup tenang disana.” Sambung Sungmin lagi.
Aku Cuma terduduk lemas tanpa menjawab satu pembicaraan pun dari Sungmin.
“Chaerin-ah, hwaiting!.” Serunya lagi. Aku Cuma tersenyum getir kearah Sungmin dan ia segera meninggalkanku sendirian di gedung theater ini.
Kujejakkan kakiku naik keatas panggung. Ya, panggung drama dimana aku selalu menjadi pemeran utama atau sutradanya. Kuhampiri piano lusuh dan berdebu itu.
“Kim Youngwoon, aku sangat merindukanmu.” Kupeluk piano hitam yang besar itu hingga menimbulkan bunyi berdenyit disisi kanannya.
“Kuharap aku bisa menyaksikanmu memainkan piano ini dihadapanku lagi, untukku seorang. Jeongmal saranghaeyo, Kim Youngwoon.” Bisikku lembut dengan airmata yang sudah membanjir diantara penutup piano itu.
“Apa yang kau lakukan?.” Tanya seorang namja yang berdiri tepat disamping tirai penutup panggung.
“Nuguseyo?.” Tanyaku bergidik takut.
Namja yang mengenakkan pakaian putih itu datang menghampiriku dengan berjalan terseret.
“Nuguseyo? Kim youngwoon?.” Kenapa aku malah menyebut nama Youngwoon? Apa mungkin itu hantu Youngwoon? Lututku bergetar ketakutan. aku berjalan mundur, yang pasti menjauhi langkah namja yang masih samar wajahnya itu.
“Jangan mendekat!.” Teriakku dengan bulu kuduk yang sudah merinding sakit. Bruuuk, aku terjatuh tersandung pengait tirai merah penutup panggung.
Dan benar, namja berpakaian putih itu berhenti diantara gelap panggung theater.
“Cho Kyuhyun imnida.” Sahutnya dengan suara berat dan ia menyalakkan lampu panggung yang tidak seberapa benderang.
Aish, aku mengelus dadaku lega. Aku pikir ia hantu Youngwoon!
“Lain kali nyalakan lampunya.” Sambungnya dengan menarik lenganku yang tengah terjatuh diantara pengait-pengait panjang.
“Siapa kau? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya.” Tanyaku dengan membersihkan kemejaku yang kotor karena debu.
“Oh, aku baru bergabung dengan klub ini seminggu yang lalu. Salam kenal.” Ucapnya lembut namun tanpa ekspresi.
“Hwang Chaerin imnida. Aku sutradara dan pemain disini. Kau ada dibagian apa?.” Tanyaku lagi dengan mengulurkan tanganku untuk berjabat tangan.
“Pianist.” Sahutnya simple.
Kata-kata itu terasa sangat pedih ditelingaku. Pianist? Dia seorang pianist di klub ini? Tidak. Tidak boleh. Posisi itu milik Kim Youngwoon! Gertakku dalam hati.
“Siapa yang mengijinkanmu masuk di bagian pianist?.” Bentakku keji.
“Tentu saja guru drama di sekolah ini. Nyonya Sulli?.” Jawabnya ragu-ragu dengan sedikit ketakutan.
“Posisi pianist sudah ada yang mengisi! Carilah posisi lain!.” Bentakku lagi, namun kali ini mataku tak berkompromi, airmata terjatuh begitu saja.
“Apa yang terjadi?.” Sahut Sungmin yang lagi-lagi muncul tanpa diundang dari balik panggung.
“Kenapa kau belum juga pulang, Chaerin-ah? aku akan mengunci gedung ini.” Imbuh Sungmin.
Sungmin menghampiriku yang tengah tertunduk. “Kenapa kau juga menangis?.” Tanyanya.
“Apa yang kau lakukan padanya, Kyuhyun?.” Tanya Sungmin dengan nada marah kearah namja tinggi itu.
“Ani-yo. Aku tidak melakukan apa-apa. Aku hanya menolongnya yang tengah jatuh. Lalu dia membentakku karena aku ada dibagian pianist. Aku benar-benar sudah mendapatkan ijin. Apa salahku?.” Tanya Kyuhyun dengan suara bergetar.
Sungmin memelukku semakin erat.
“Kim Youngwoon sudah tidak ada disini, Chaerin-ah.” bisik Sungmin di telinga kiriku.
Aku menghempaskan pelukan Sungmin.
“Tapi aku hanya ingin melihat Youngwoon yang memainkan piano itu! Aku hanya ingin Youngwoon yang megiringiku bermain drama!.” Bentakku pada Sungmin yang tengah berdiri kaku. Aku meninggalkan Sungmin dan Kyuhyun yang tengah kebingungan.
Aku berlari keluar dari gedung.
Memang Youngwoon sudah meninggal seminggu yang lalu. Tapi tidak mungkin dengan mudahnya aku melupakan namja yang telah bersamaku selama 3 tahun ini.
Youngwoon, yang tiap sore selalu menemaniku di gedung theater. Menyanyikan sebuah lagu dengan iringan merdu dentingan piano kesayangannya itu. Bahkan dia memberi nama WoonCha untuk piano itu.
To be continued
Credit to: A-CHA007
fanfictionofcha.blogspot.com
please don't take out without any permission.
comments are lovable :)
07/01/12
In My Dream Part 4 Finish (Super Junior Sungmin)
Author: A-CHA 007 (* *) chevilprincessa ~
Title: In My Dream
Cast: Super Junior Sungmin & OC Cho Mincha
Genre: Romantic
OST: Super Junior KRYDS – In My Dream
Rate: T
Summary: “Lebih baik aku tidur selamanya agar aku dapat bertemu dengannya.” Sambungku.
****
“Oppa..” panggil seseorang lagi. Cha! itu Cha! aku kenal siapa pemilik suara itu.
“Dongsaeng. Kembalilah!.” Suara lain menyahuti.
Sebenarnya dimana mereka? Kenapa aku tidak dapat menemukan mereka?
“Keluarkan akuu!.” Pekikku.
Kupejamkan kedua mataku. Berharap semua akan kembali seperti semula.
“Oppa, rasi bintang mana yang paling kau suka?.” Tanya Cha seraya menyandarkan kepalanya dipundakku.
“Bintang yang ada dimatamu.” Sahutku seraya membelai lembut rambut pendeknya.
Cha hanya tertawa dibalik leherku.
“Bagaimana kalau suatu saat bintang itu menghilang?.” Tanya gadis kecil itu lagi.
“Tidak apa-apa. Yang penting kau tidak menghilang. Kau adalah segalanya untukku, Cha. jangan pergi.” Sahutku dengan menatap legam kedua matanya yang bulat.
“Loves me, Oppa.” Ucapnya pelan.
Kudorong leher belakangnya. Mencium lembut bibir tipisnya. Udara terasa lebih hangat dengan begini.
Kurasakan manis di mulutku. Aku sangat mencintai gadis ini.
Jangan biarkan aku hidup tanpanya, mungkin aku akan mati.
Tiba-tiba gadis itu menangis.
“Apa yang terjadi?.” Tanyaku kepada Cha yang tengah tertunduk.
“Apa kau akan meninggalkanku lagi diantara mimpi-mimpi indah ini?.” Sambungku.
Cha menatap mataku dengan tatapan cemas dan khawatir.
“Bangunlah, Oppa. Dan kau akan bertemu denganku. Kumohon.” Jawabnya lugu.
“Tidak. Kau berbohong. Tiap kali aku terbangun, yang aku dapatkan hanya bantalku yang basah karena airmata.” Gusarku dengan menepuk pundaknya yang lemah.
“Tidak, oppa.” Kali ini gadis itu menghilang lagi.
Setelah ini aku akan bangun dari tidurku, dan mimpi ini akan menghilang lagi. Benar, kan? Gerutuku sendiri.
Ternyata tidak.
Sekitarku masih tetap gelap. Hitam.
Tidak ada siapapun.
Kurasakan sakit diseluruh tubuhku.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Kuhempaskan tubuhku. Kupukul semua benda yang ada disekitarku.
Kuhantam dinding-dinding yang tak tampak itu.
Keluarkan aku dari sini! Teriakku dengan suara yang melemah.
Nafasku terasa semakin berat. Udara semakin terasa dingin.
Nafasku hilang. Aku benar-benar merasakannya.
“Hyung, bangunlah!.”
“Dongsaeng, bertahanlah!.”
“Oppa, kumohon bernafaslah!.”
Suara apa ini? Kudengar isak tangis yang semakin mengeras diantara keheningan dan gelap ini.
Kutundukkan kepalaku.
Kuingat segala memori menyenangkan bersama member super junior lainnya.
Saat aku menunjuk rasi bintang bersama kekasihku, Cha.
Saat aku melucu didepan ayah, ibu dan adikku.
Saat aku bertengkar dengan Kyuhyun dan Leeteuk hyung.
Kembalikan aku ke kehidupanku yang semula.
Aku mencintai mereka semua!
“Sungminnie!.” Teriak Donghae didepanku.
“Oppa.” Sahut seorang gadis.
Mataku masih berkunang-kunang. Semuanya masih terlihat buram.
“Ada apa ini?.” Tanyaku. “Apa aku baru bangun tidur?.” Imbuhku.
“Kau gila!.” Sahut Leeteuk dengan isak tangis.
“Kau tidur terlalu lama, hyung!.” Imbuh Ryeowook dengan memelukku erat.
“Tadi itu mimpi yang sangat buruk. Aku tidak akan tidur lagi.” Ucapku dengan mengucek kedua mataku.
“Oppa.” Panggil seorang gadis yang tengah mengenakan sweater hijau tuanya.
“Aku menunggumu terlalu lama.” Sambungnya.
“Apa aku masih bermimpi?.” Tanyaku dengan mencubit keras kedua pipiku.
“Hyung, kau itu baru saja sadar dari koma selama 2 minggu. Cha menunggumu tiap pagi sampai malam. Ia ingin menjadi orang pertama yang melihatmu sadar.” Terang Kyuhyun seraya merangkul pundakku yang bidang.
“Apa yang terjadi?.” Tanyaku lagi.
Cha menghampiriku dan memeluk erat tubuhku yang masih mengenakan piyama rumah sakit.
“Kau kecelakaan, Oppa. Sepulang dari siaran radio, mobilmu menghantam truk besar yang melintas. Syukurlah kau masih bisa sadar.” Terang Cha dengan mencium keningku lembut.
“Jangan pergi lagi, Cha.” ucapku seraya menggenggam tangan putihnya.
Cha menggelengkan kepalanya dengan mantap.
“Mianhanda, oppa.” Sahutnya dengan berlinang airmata.
“Jangan tidur dan bermimpi terlalu lama. Aku takut kehilanganmu.” Imbuhnya.
Kukecup bibir merahnya yang sudah basah karena tetesan airmata.
Aku sangat menyayanginya.
Kumohon jangan biarkan aku hidup diantara mimpi yang mengerikan seperti ini lagi.
Aku ingin hidup bersamanya.
Bukan hanya dalam mimpi, tapi di kehidupan nyata.
“Oppa, jeongmal saranghaeyo!.” Seru gadis ini dengan memeluk erat tubuhku.
“Nado, Cha.” jawabku dengan merapatkan pelukanku.
TAMAT
thanks for read ^^
Credit to: A-CHA 007
fanfictionofcha.blogspot.com
please do not take out without any permission
comments are beautiful :)
In My Dream Part 3 (Super Junior Sungmin)
Author: A-CHA 007 (* *) chevilprincessa ~
Title: In My Dream
Cast: Super Junior Sungmin & OC Cho Mincha
Genre: Romantic
OST: Super Junior KRYDS – In My Dream
Rate: T
Summary: “Lebih baik aku tidur selamanya agar aku dapat bertemu dengannya.” Sambungku.
*****
Kyuhyun mendekat kearahku. Yesung merangkul pundakku.
Ryeowook dan Donghae memberi sapaan kepada para ELF.
Aku tak sanggup menopang tubuhku lagi.
Kumohon, lagu ini hanya membuat semangatku menghilang lagi.
Control tubuhku semakin tak terkendali.
Kyuhyun segera memberi isyarat kepada Ryeowook, Donghae dan Yesung untuk segera turun panggung.
Syukurlah, batinku.
Para staff berlarian menyodorkan sebotol air mineral kepadaku dan member lainnya.
“Kau baik-baik saja, Min?.” Tanya Heechul hyung seraya mengelus rambutku pelan.
Aku mengangguk lemas. Kuminum air dari botol mineral itu.
Nafasku masih berantakan. Peluhku tidak juga berhenti.
“Kau yakin masih kuat untuk menyanyikan lagu berikutnya?.” Tanya Heechul hyung lagi.
Aku menggelengkan kepalaku. “Tidak hyung. Lagu berikutnya baru aku bergabung. Lututku masih gemetaran.” Sahutku dengan merangkul kedua lututku yang benar-benar masih gemetar.
Heechul hyung menepuk pundakku dan berlalu bersama member lainnya.
“Oppa.” Sapanya.
Kupandang gadis yang mengenakan dress pendek berwarna merah itu.
Rambut hitamnya yang pendek terurai lembut diantara dua pita yang ia pakai.
Matanya memandang kearahku penuh arti.
Kali ini ia tak tersenyum.
Matanya memandangku kosong.
Kuletakkan botol mineral diatas meja riasku.
“Cha.” panggilku.
Gadis itu tak bergeming. Dia tetap berdiri ditempatnya.
Aku segera berdiri dan mencoba untuk mengampirinya.
Namun Cha malah mundur dan menjauhi jejak langkahku.
“Kau kemana saja? Aku sangat merindukanmu.” Ucapku dengan sesenggukan.
Gadis itu menggeleng kecewa. Dia menangis.
Suaranya menghilang.
“Kumohon jangan pergi lagi!.” Pintaku tertunduk.
Lututku benar-benar lemas. Kurasakan lumpuh menjalar diseluruh tubuhku.
“Sebenarnya apa yang kau mau?.” Tanyaku dengan tangis diantara kalimat yang aku ucapkan.
“Bangunlah, oppa.” Ucapnya sedikit.
“Saranghaeyo.” Sambungnya.
Aku memandangnya bingung.
Gadis itu menundukkan kepalanya.
Suara tangisnya terasa semakin menyayat kedua telingaku!.
“Jangan pergi oppa. Kumohon, bangunlah! Bertahanlah!.” Pekiknya keras dengan suara tangis yang semakin menjadi.
“Tidak akan! Aku akan selalu berada disini untukmu. Jangan pergi lagi, Cha!.” teriakku.
Namun telat.
Bayangan gadis yang amat aku cintai itu menghilang lagi.
Kali ini udara disekitarku menjadi dingin.
Gelap.
Tanpa setitik cahaya-pun.
Hampa udara.
Apa yang sebenarnya terjadi? Tanyaku sendiri.
“Kumohon!.” Teriakku lagi.
Suaraku menggema. Tidak ada jawaban dari siapapun kecuali gemaan suaraku.
“Hyung, hyung!.” Panggil seseorang dari hadapanku.
“Siapa itu? Jawab aku!.” Teriakku.
Namun lagi-lagi tidak ada jawaban.
Yang ada dihadapanku Cuma kegelapan.
Aku tidak dapat merasakan ataupun meraba apapun.
Kumohon, aku mulai ketakutan.
Keringat dingin semakin terasa panas diseluruh tubuhku.
Airmataku tak tertahankan.
Dimana aku?
To Be Continued
Credit to: A-CHA 007
fanfictionofcha.blogspot.com
please do not take out without any permission
comments are beautiful :)
In My Dream Part 2 (Super Junior Sungmin)
Author: A-CHA 007 (* *) chevilprincessa ~
Title: In My Dream
Cast: Super Junior Sungmin & OC Cho Mincha
Genre: Romantic
OST: Super Junior KRYDS – In My Dream
Rate: T
Summary: “Lebih baik aku tidur selamanya agar aku dapat bertemu dengannya.” Sambungku.
*******
“Hyung, bangun. Kau selalu bangun siang.” Gerutu Kyuhyun, maknae dari grup kami, Super Junior.
“Biarkan aku tidur 5 menit lagi.” Gusarku.
Kyuhyun malah menggelitikiku. Aku tetap tak bergeming dari balik selimut.
“Bantalmu basah, hyung. Menjijikan!.” Pekiknya keras.
“Aku ingin tidur lagi, bodoh!.” Bentakku keji. Kyuhyun memundurkan langkah kakinya. Matanya memandang kearahku dengan ketakutan.
“Apa yang terjadi, hyung?.” Tanyanya takut.
Aku menundukkan kepalaku. Berusaha tak menjawab apa yang ditanyakan oleh rekan sekamarku itu.
“Aku hanya ingin tidur lagi. Aku hanya ingin bertemu dengannya lebih lama lagi.” Sahutku pelan dengan suara nafas yang terengah-engah.
Kyuhyun menghampiri dan memeluk tubuhku yang sudah basah karena keringat.
“Apa kau bermimpi hal yang sama lagi?.” Tanyanya.
Aku mengangguk pelan. Menyetujui apa yang diucapkan Kyuhyun.
“Aku benar-benar merindukannya.” Kali ini airmataku terjatuh lagi.
Kyuhyun merapatkan pelukannya.
“Lebih baik aku tidur selamanya agar aku dapat bertemu dengannya.” Sambungku.
“Hyung..” bisik Kyuhyun pelan ditelingaku.
“Ia…Ia terasa begitu nyata.” Ucapku dengan menyeka airmataku.
“Ayo bergegas. Aku sudah tidak apa-apa.” Ajakku pada Kyuhyun yang masih memandangiku dengan perasaan iba.
“Hyung, gwechana-yo?.” Yakinnya padaku, aku mengangguk mantap dan menggaet tangan kurusnya cepat.
---
Suara tepukan tangan dari para ELF membuat semangatku membara.
Aku harus kuat. Aku tahu kalau aku namja kuat.
Aku dapat bertahan tanpanya, yakinku.
Musik mulai dimainkan. Nada sendu dan indah.
Aku sangat suka lagu ini. Artinya sangat dalam dan menyentuh.
Super Junior KRYDS – In My Dream.
Kyuhyun mulai menyanyikan bait lagunya.
Disusul olehku.
Nal boneun ansseuron nungil deutgo sipdeon geu moksori. (mata yang meminta maaf kearahku itu. Suara itu, yang ingin sekali untuk aku dengar)
Dajenghage ijen ulji malraneyo. (dengan lembut mengatakan padaku untuk tidak menangis)
Tiba-tiba bulu romaku berdiri.
Keringat dingin menetes diseluruh permukaan wajahku.
Lagu ini. Bait dari lagu ini.
Pandanganku mulai merabun.
Aku tidak dapat mengontrol tubuhku.
Kurasa aku akan jatuh. Kepalaku terasa sangat berat dan pening.
Nae gaseumun mogeobge naeri nulryeoyo (Kurasakan dadaku seperti terhantam sesuatu yang keras!)
Bait terakhir dari laguku sudah selesai.
“Oppa!.” Panggil seorang gadis di yang berdiri hadapanku. Diantara para penonton.
“Cha..” sahutku. Gadis itu tersenyum kearahku.
“Hwaiting!.” Serunya, kedua tangan kecilnya membentuk bulatan hati yang ditujukan untukku.
Yesung menyanyikan lagu ini dengan sangat merdu.
Lututku lemas.
Tiba-tiba gadis itu menghilang.
Aku mencari kemana bayangannya.
Mataku tidak bisa menemukannya lagi diantara berjuta ELF dihadapanku.
Kumohon, jangan bilang kalau ini juga sebuah mimpi belaka!
To Be Continued
Credit to: A-CHA 007
fanfictionofcha.blogspot.com
please do not take out without any permission
comments are lovable :)
gamsahamnida
To Be Continued
Credit to: A-CHA 007
fanfictionofcha.blogspot.com
please do not take out without any permission
comments are lovable :)
gamsahamnida
Langganan:
Komentar (Atom)





