04/02/12

The Pianist Part 2 (Super Junior Kyuhyun & Youngwoon)





Author: A-CHA 007 (* *) chevilprincessa c-senorita ~
Title: The Pianist
Cast: Super Junior Kyuhyun & OC Hwang Chaerin
Genre: Romantic
 OST: A Short Journey – Super Junior
 Rate: T
Summary: “Jangan mendekat!.” Teriakku dengan bulu kuduk yang sudah merinding sakit. Dan benar, namja berpakaian putih itu berhenti diantara gelap panggung theater.


***** 

Hari rabu sore. Tepatnya seminggu yang lalu.

“Chaerin-ah kaja. Ikut aku!.” Seru Youngwoon seraya menarik lengan kananku dengan cekatannya.
“Tadaaaa~.” Imbuhnya ketika sampai di gedung theater yang diberi banyak sekali pita merah muda disekelilingnya, bunga mawar ada diantara katup-katup tirai panggung dan penutup piano.
“Ah neomu yeppeo. Neomu joha.” Sahutku senang seraya memeluk namja yang amat aku sayangi ini.
“Duduklah disini. Aku akan menyanyikan sebuah lagu untukmu.” Pintanya seraya mendorongku untuk duduk tepat disebelahnya.

“A Short Journey dari Super Junior.” Ucapnya seraya memainkan jarinya yang lentik diantara not-not itu.
“Tunggu.” Seruku menghentikan permainan pianonya, menggenggam tangan putihnya.
“Aku pikir itu lagu perpisahan. Kenapa kau menyanyikan lagu itu?.” Raut mukaku berubah menjadi sedih dan ketakutan.
Youngwoon memelukku erat. Menyandarkan dagunya diatas kepalaku, membelai lembut tiap helai rambutku.

“Ani-yo. Lagu ini mengatakan, kalau seseorang akan pergi meninggalkannya, namun ia akan tetap setia menunggunya, karena ia sangat menyayanginya. Itu berarti, meskipun aku ataupun kau pergi, kita akan saling menanti dan menunggu. Karena kita saling menyayangi, benar kan?.” Terangnya seraya menyeka airmata di kedua mataku.
“Jangan pernah pergi. Jeongmal saranghaeyo, Kim Youngwoon.” Ucapku seraya mengecup bibir merah Youngwoon. Membiarkan moment seperti berlalu dengan agak lama. Aku sangat menyukai saat-saat seperti ini.
Bibir Youngwoon mulai nakal. Ia mengeluarkan jurus-jurus aneh didalam mulutnya yang membuatku geli.
“Youngwoon!.” Pekikku sebal dengan mencubit pipi tembemnya. Sedangkan Youngwoon Cuma tertawa dan memelukku lagi.
“Ada SMS.” Seruku seraya mengeluarkan HP hitamku.
“Aku harus pulang. Teman-teman sudah menungguku dirumah untuk kerja kelompok. Kau tidak apa-apa, jagi?.” Tanyaku meyakinkannya.
“Na gwechana. Apa perlu aku antar?.” Tawarnya.
“Ani-yo. Aku sudah dijemput temanku diluar sana.” Jawabku.
“Annyeong, jagi! Hati-hati dijalan!.” Serunya seraya melambaikan tangannya dengan seulas senyum.
“Kau juga jagi, jangan pulang larut malam!.” Seruku menimpal.
“Aku mau tidur dengan WoonCha hehe. Aku bisa mati tanpanya.” Sahutnya dengan eyesmile yang selalu sukses membuatku mati terpikat. Aku hanya melempar senyum kearahnya dan meninggalkannya di gedung theater sendirian.

Hingga pada malam hari aku mendapat berita yang tidak pernah dan belum pernah aku pikirkan sebelumnya. Namja tersayangku, pianist di klub drama, Kim Youngwoon meninggal karena tabrak lari dengan sebuah mobil sedan yang melaju cepat sekitar pukul 7 malam, tepatnya pada hari Rabu.



“Sejak saat itu aku berpikir kenapa aku tidak minta dia untuk mengantarkanku pulang, mungkin kami bisa mati bersama. Dan sejak saat itu, aku takut untuk mendengarkan lagu A Short Journey dari Super Junior, karena aku yakin pasti itu adalah sebuah lagu perpisahan.” Terangku pada Sungmin yang masih tercengang mendengarkannya.
“Aku tidak tahu kronologis ceritanya sampai seperti ini.” Isak Sungmin dengan tisu ketiganya.
“Minumlah agar kau tenang.” Saran Kyuhyun dengan menawarkan jus jeruk padaku. Aku baru sadar kalau sedari tadi Kyuhyun ikut duduk disini bersamaku dan Sungmin. Dan tentu saja sejak tadi Kyuhyun juga mendengarkan ceritaku.
“Kim Youngwoon seumuran denganmu?.” Tanya Kyuhyun.
Aku mengangguk untuk isyarat iya.
“Dia pasti seorang pianist yang hebat. Aku tidak akan bisa menyamainya.” Imbuh namja yang tengah duduk diatas rumput itu.
“Kau bisa.” Sahutku seraya menepuk pundaknya yang bidang. Dan Kyuhyun hanya melempar pandangan bingung kearahku.

---

“Semuanya, siapkan peralatan. Kita akan mulai geladi bersihnya 15 menit lagi!.” Seruku pada semua pemain drama.
Sedangkan aku masih bingung dengan sepatu yang akan kupakai. Kupandangi Kyuhyun yang tengah duduk dibalik piano hitam besar itu, piano yang minggu kemarin masih dipakai oleh Youngwoon.
Aku menghampiri Kyuhyun yang masih memencet-mencet not piano itu tanpa irama.

“Kyuhyun-ssi, hwaiting!.” Seruku.
Kyuhyun mengangguk dengan pasti dengan senyuman dibibirnya.

2 jam berlalu dengan baik. Semua peserta drama dan para pendukung lainnya sudah melakukan geladi bersih dengan sangat baik.
“Terima kasih kerja kerasnya. Semoga besok dapat berjalan dengan lancar.” Ucapku pada setiap anggota theater yang meninggalkan ruang make up.
“Bagaimana aku tadi?.” Tanya Kyuhyun yang tengah melepas kancing kemeja putihnya.
“Kau sudah melakukannya dengan sangat baik.” Sahutku dengan wink.
“Sebaik Kim Youngwoon?.” Tanyanya lagi.
Aku menatapnya dengan pandangan asing. Aku berlalu dari hadapannya tanpa menjawab apapapun.
Apa maksudnya, tentu saja Youngwoon adalah pianist terbaik seumur hidupku.

to be continued
credit to: A-CHA007 C-Senorita
fanfictionofcha.blogspot.com
comments are lovable :) 

The Pianist Part 1 (Super Junior Kyuhyun & Youngwoon)



FF ONESHOT
Author: A-CHA 007 (* *) chevilprincessa/c-senorita ~
Title: The Pianist
Cast: Super Junior Kyuhyun & OC Hwang Chaerin
Genre: Romantic
OST: A Short Journey – Super Junior
Rate: T
Summary: “Jangan mendekat!.” Teriakku dengan bulu kuduk yang sudah merinding sakit. Dan benar, namja berpakaian putih itu berhenti diantara gelap panggung theater.

****


Dentingan piano tua itu masih sangat terasa di kedua telinga. Nada-nada yang terdengar terasa sangat menyayat hatiku.
Aku tak ingin memori yang sudah berlalu itu datang lagi. Izinkan Tuhan untuk membuatnya tidur tenang disana. Aku akan sangat merindukanmu, Youngwoon. Desahku dalam hati.
Youngwoon adalah kekasihku, dan selamanya kekasihku. Karena aku yakin, bahkan sampai ajal menjemputnya-pun, kami tak mengucap kata putus.
Aku sangat menyayangi namja itu. Namja yang sudah mampu menjagaku dan hubungan indah ini untuk 3 tahun lamanya.

“Apa yang kau lakukan disini jam segini?.” Tanya Sungmin yang datang tanpa permisi.
“Aku Cuma sekedar mengecheck panggung.” Jawabku asal.
“Aku tahu kalau kau datang kemari untuk melihat piano itu, kan? Kau merindukan Youngwoon.” Pekik Sungmin tepat dan ia segera merangkul pundakku dengan erat.
“Relakan kepergiannya. Dia sudah hidup tenang disana.” Sambung Sungmin lagi.
Aku Cuma terduduk lemas tanpa menjawab satu pembicaraan pun dari Sungmin.
“Chaerin-ah, hwaiting!.” Serunya lagi. Aku Cuma tersenyum getir kearah Sungmin dan ia segera meninggalkanku sendirian di gedung theater ini.

Kujejakkan kakiku naik keatas panggung. Ya, panggung drama dimana aku selalu menjadi pemeran utama atau sutradanya. Kuhampiri piano lusuh dan berdebu itu.
“Kim Youngwoon, aku sangat merindukanmu.” Kupeluk piano hitam yang besar itu hingga menimbulkan bunyi berdenyit disisi kanannya.
“Kuharap aku bisa menyaksikanmu memainkan piano ini dihadapanku lagi, untukku seorang. Jeongmal saranghaeyo, Kim Youngwoon.”  Bisikku lembut dengan airmata yang sudah membanjir diantara penutup piano itu.

“Apa yang kau lakukan?.” Tanya seorang namja yang berdiri tepat disamping tirai penutup panggung.
“Nuguseyo?.” Tanyaku bergidik takut.
Namja yang mengenakkan pakaian putih itu datang menghampiriku dengan berjalan terseret.
“Nuguseyo? Kim youngwoon?.” Kenapa aku malah menyebut nama Youngwoon? Apa mungkin itu hantu Youngwoon? Lututku bergetar ketakutan. aku berjalan mundur, yang pasti menjauhi langkah namja yang masih samar wajahnya itu.
“Jangan mendekat!.” Teriakku dengan bulu kuduk yang sudah merinding sakit. Bruuuk, aku terjatuh tersandung pengait tirai merah penutup panggung.
Dan benar, namja berpakaian putih itu berhenti diantara gelap panggung theater.

“Cho Kyuhyun imnida.” Sahutnya dengan suara berat dan ia menyalakkan lampu panggung yang tidak seberapa benderang.
Aish, aku mengelus dadaku lega. Aku pikir ia hantu Youngwoon!
“Lain kali nyalakan lampunya.” Sambungnya dengan menarik lenganku yang tengah terjatuh diantara pengait-pengait panjang.
“Siapa kau? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya.” Tanyaku dengan membersihkan kemejaku yang kotor karena debu.
“Oh, aku baru bergabung dengan klub ini seminggu yang lalu. Salam kenal.” Ucapnya lembut namun tanpa ekspresi.
Hwang Chaerin imnida. Aku sutradara dan pemain disini. Kau ada dibagian apa?.” Tanyaku lagi dengan mengulurkan tanganku untuk berjabat tangan.
“Pianist.” Sahutnya simple.

Kata-kata itu terasa sangat pedih ditelingaku. Pianist? Dia seorang pianist di klub ini? Tidak. Tidak boleh. Posisi itu milik Kim Youngwoon! Gertakku dalam hati.
“Siapa yang mengijinkanmu masuk di bagian pianist?.” Bentakku keji.
“Tentu saja guru drama di sekolah ini. Nyonya Sulli?.” Jawabnya ragu-ragu dengan sedikit ketakutan.
“Posisi pianist sudah ada yang mengisi! Carilah posisi lain!.” Bentakku lagi, namun kali ini mataku tak berkompromi, airmata terjatuh begitu saja.

“Apa yang terjadi?.” Sahut Sungmin yang lagi-lagi muncul tanpa diundang dari balik panggung.
“Kenapa kau belum juga pulang, Chaerin-ah? aku akan mengunci gedung ini.” Imbuh Sungmin.
Sungmin menghampiriku yang tengah tertunduk. “Kenapa kau juga menangis?.” Tanyanya.
“Apa yang kau lakukan padanya, Kyuhyun?.” Tanya Sungmin dengan nada marah kearah namja tinggi itu.
“Ani-yo. Aku tidak melakukan apa-apa. Aku hanya menolongnya yang tengah jatuh. Lalu dia membentakku karena aku ada dibagian pianist. Aku benar-benar sudah mendapatkan ijin. Apa salahku?.” Tanya Kyuhyun dengan suara bergetar.

Sungmin memelukku semakin erat.
“Kim Youngwoon sudah tidak ada disini, Chaerin-ah.” bisik Sungmin di telinga kiriku.
Aku menghempaskan pelukan Sungmin.
“Tapi aku hanya ingin melihat Youngwoon yang memainkan piano itu! Aku hanya ingin Youngwoon yang megiringiku bermain drama!.” Bentakku pada Sungmin yang tengah berdiri kaku. Aku meninggalkan Sungmin dan Kyuhyun yang tengah kebingungan.

Aku berlari keluar dari gedung.
Memang Youngwoon sudah meninggal seminggu yang lalu. Tapi tidak mungkin dengan mudahnya aku melupakan namja yang telah bersamaku selama 3 tahun ini.
Youngwoon, yang tiap sore selalu menemaniku di gedung theater. Menyanyikan sebuah lagu dengan iringan merdu dentingan piano kesayangannya itu. Bahkan dia memberi nama WoonCha untuk piano itu.

To be continued
Credit to: A-CHA007
fanfictionofcha.blogspot.com
please don't take out without any permission.
comments are lovable :) 

07/01/12

In My Dream Part 4 Finish (Super Junior Sungmin)



Author: A-CHA 007 (* *) chevilprincessa ~
Title: In My Dream
Cast: Super Junior Sungmin & OC Cho Mincha
Genre: Romantic
OST: Super Junior KRYDS – In My Dream
Rate: T
Summary: “Lebih baik aku tidur selamanya agar aku dapat bertemu dengannya.” Sambungku.

****

“Oppa..” panggil seseorang lagi. Cha! itu Cha! aku kenal siapa pemilik suara itu.
“Dongsaeng. Kembalilah!.” Suara lain menyahuti.
Sebenarnya dimana mereka? Kenapa aku tidak dapat menemukan mereka?
“Keluarkan akuu!.” Pekikku.
Kupejamkan kedua mataku. Berharap semua akan kembali seperti semula.

“Oppa, rasi bintang mana yang paling kau suka?.” Tanya Cha seraya menyandarkan kepalanya dipundakku.
“Bintang yang ada dimatamu.” Sahutku seraya membelai lembut rambut pendeknya.
Cha hanya tertawa dibalik leherku.
“Bagaimana kalau suatu saat bintang itu menghilang?.” Tanya gadis kecil itu lagi.
“Tidak apa-apa. Yang penting kau tidak menghilang. Kau adalah segalanya untukku, Cha. jangan pergi.” Sahutku dengan menatap legam kedua matanya yang bulat.

“Loves me, Oppa.” Ucapnya pelan.
Kudorong leher belakangnya. Mencium lembut bibir tipisnya. Udara terasa lebih hangat dengan begini.
Kurasakan manis di mulutku. Aku sangat mencintai gadis ini.
Jangan biarkan aku hidup tanpanya, mungkin aku akan mati.

Tiba-tiba gadis itu menangis.

“Apa yang terjadi?.” Tanyaku kepada Cha yang tengah tertunduk.
“Apa kau akan meninggalkanku lagi diantara mimpi-mimpi indah ini?.” Sambungku.
Cha menatap mataku dengan tatapan cemas dan khawatir.
“Bangunlah, Oppa. Dan kau akan bertemu denganku. Kumohon.” Jawabnya lugu.
“Tidak. Kau berbohong. Tiap kali aku terbangun, yang aku dapatkan hanya bantalku yang basah karena airmata.” Gusarku dengan menepuk pundaknya yang lemah.
“Tidak, oppa.” Kali ini gadis itu menghilang lagi.

Setelah ini aku akan bangun dari tidurku, dan mimpi ini akan menghilang lagi. Benar, kan? Gerutuku sendiri.
Ternyata tidak.
Sekitarku masih tetap gelap. Hitam.
Tidak ada siapapun.
Kurasakan sakit diseluruh tubuhku.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Kuhempaskan tubuhku. Kupukul semua benda yang ada disekitarku.
Kuhantam dinding-dinding yang tak tampak itu.
Keluarkan aku dari sini! Teriakku dengan suara yang melemah.
Nafasku terasa semakin berat. Udara semakin terasa dingin.
Nafasku hilang. Aku benar-benar merasakannya.

“Hyung, bangunlah!.”
“Dongsaeng, bertahanlah!.”
“Oppa, kumohon bernafaslah!.”

Suara apa ini? Kudengar isak tangis yang semakin mengeras diantara keheningan dan gelap ini.
Kutundukkan kepalaku.
Kuingat segala memori menyenangkan bersama member super junior lainnya.
Saat aku menunjuk rasi bintang bersama kekasihku, Cha.
Saat aku melucu didepan ayah, ibu dan adikku.
Saat aku bertengkar dengan Kyuhyun dan Leeteuk hyung.
Kembalikan aku ke kehidupanku yang semula.
Aku mencintai mereka semua!

“Sungminnie!.” Teriak Donghae didepanku.
“Oppa.” Sahut seorang gadis.
Mataku masih berkunang-kunang. Semuanya masih terlihat buram.
“Ada apa ini?.” Tanyaku. “Apa aku baru bangun tidur?.” Imbuhku.
“Kau gila!.” Sahut Leeteuk dengan isak tangis.
“Kau tidur terlalu lama, hyung!.” Imbuh Ryeowook dengan memelukku erat.
“Tadi itu mimpi yang sangat buruk. Aku tidak akan tidur lagi.” Ucapku dengan mengucek kedua mataku.

“Oppa.” Panggil seorang gadis yang tengah mengenakan sweater hijau tuanya.
“Aku menunggumu terlalu lama.” Sambungnya.
“Apa aku masih bermimpi?.” Tanyaku dengan mencubit keras kedua pipiku.
“Hyung, kau itu baru saja sadar dari koma selama 2 minggu. Cha menunggumu tiap pagi sampai malam. Ia ingin menjadi orang pertama yang melihatmu sadar.” Terang Kyuhyun seraya merangkul pundakku yang bidang.
“Apa yang terjadi?.” Tanyaku lagi.
Cha menghampiriku dan memeluk erat tubuhku yang masih mengenakan piyama rumah sakit.
“Kau kecelakaan, Oppa. Sepulang dari siaran radio, mobilmu menghantam truk besar yang melintas. Syukurlah kau masih bisa sadar.” Terang Cha dengan mencium keningku lembut.

“Jangan pergi lagi, Cha.” ucapku seraya menggenggam tangan putihnya.
Cha menggelengkan kepalanya dengan mantap.
“Mianhanda, oppa.” Sahutnya dengan berlinang airmata.
“Jangan tidur dan bermimpi terlalu lama. Aku takut kehilanganmu.” Imbuhnya.
Kukecup bibir merahnya yang sudah basah karena tetesan airmata.

Aku sangat menyayanginya.
Kumohon jangan biarkan aku hidup diantara mimpi yang mengerikan seperti ini lagi.
Aku ingin hidup bersamanya.
Bukan hanya dalam mimpi, tapi di kehidupan nyata.

“Oppa, jeongmal saranghaeyo!.” Seru gadis ini dengan memeluk erat tubuhku.
“Nado, Cha.” jawabku dengan merapatkan pelukanku.

TAMAT


thanks for read ^^
Credit to: A-CHA 007
fanfictionofcha.blogspot.com
please do not take out without any permission
comments are beautiful :)


In My Dream Part 3 (Super Junior Sungmin)



Author: A-CHA 007 (* *) chevilprincessa ~
Title: In My Dream
Cast: Super Junior Sungmin & OC Cho Mincha
Genre: Romantic
OST: Super Junior KRYDS – In My Dream
Rate: T
Summary: “Lebih baik aku tidur selamanya agar aku dapat bertemu dengannya.” Sambungku.


*****


Kyuhyun mendekat kearahku. Yesung merangkul pundakku.
Ryeowook dan Donghae memberi sapaan kepada para ELF.
Aku tak sanggup menopang tubuhku lagi.
Kumohon, lagu ini hanya membuat semangatku menghilang lagi.
Control tubuhku semakin tak terkendali.

Kyuhyun segera memberi isyarat kepada Ryeowook, Donghae dan Yesung untuk segera turun panggung.
Syukurlah, batinku.
Para staff berlarian menyodorkan sebotol air mineral kepadaku dan member lainnya.
“Kau baik-baik saja, Min?.” Tanya Heechul hyung seraya mengelus rambutku pelan.
Aku mengangguk lemas. Kuminum air dari botol mineral itu.
Nafasku masih berantakan. Peluhku tidak juga berhenti.

“Kau yakin masih kuat untuk menyanyikan lagu berikutnya?.” Tanya Heechul hyung lagi.
Aku menggelengkan kepalaku. “Tidak hyung. Lagu berikutnya baru aku bergabung. Lututku masih gemetaran.” Sahutku dengan merangkul kedua lututku yang benar-benar masih gemetar.
Heechul hyung menepuk pundakku dan berlalu bersama member lainnya.

“Oppa.” Sapanya.
Kupandang gadis yang mengenakan dress pendek berwarna merah itu.
Rambut hitamnya yang pendek terurai lembut diantara dua pita yang ia pakai.
Matanya memandang kearahku penuh arti.
Kali ini ia tak tersenyum.
Matanya memandangku kosong.
Kuletakkan botol mineral diatas meja riasku.

“Cha.” panggilku.
Gadis itu tak bergeming. Dia tetap berdiri ditempatnya.
Aku segera berdiri dan mencoba untuk mengampirinya.
Namun Cha malah mundur dan menjauhi jejak langkahku.
“Kau kemana saja? Aku sangat merindukanmu.” Ucapku dengan sesenggukan.

Gadis itu menggeleng kecewa. Dia menangis.
Suaranya menghilang.

“Kumohon jangan pergi lagi!.” Pintaku tertunduk.
Lututku benar-benar lemas. Kurasakan lumpuh menjalar diseluruh tubuhku.
“Sebenarnya apa yang kau mau?.” Tanyaku dengan tangis diantara kalimat yang aku ucapkan.
“Bangunlah, oppa.” Ucapnya sedikit.
“Saranghaeyo.” Sambungnya.

Aku memandangnya bingung.
Gadis itu menundukkan kepalanya.
Suara tangisnya terasa semakin menyayat kedua telingaku!.

“Jangan pergi oppa. Kumohon, bangunlah! Bertahanlah!.” Pekiknya keras dengan suara tangis yang semakin menjadi.
“Tidak akan! Aku akan selalu berada disini untukmu. Jangan pergi lagi, Cha!.” teriakku.
Namun telat.

Bayangan gadis yang amat aku cintai itu menghilang lagi.
Kali ini udara disekitarku menjadi dingin.
Gelap.
Tanpa setitik cahaya-pun.
Hampa udara.
Apa yang sebenarnya terjadi? Tanyaku sendiri.

“Kumohon!.” Teriakku lagi.
Suaraku menggema. Tidak ada jawaban dari siapapun kecuali gemaan suaraku.

“Hyung, hyung!.” Panggil seseorang dari hadapanku.
“Siapa itu? Jawab aku!.” Teriakku.
Namun lagi-lagi tidak ada jawaban.
Yang ada dihadapanku Cuma kegelapan.
Aku tidak dapat merasakan ataupun meraba apapun.
Kumohon, aku mulai ketakutan.
Keringat dingin semakin terasa panas diseluruh tubuhku.
Airmataku tak tertahankan.
Dimana aku?


To Be Continued
Credit to: A-CHA 007
fanfictionofcha.blogspot.com
please do not take out without any permission
comments are beautiful :)

In My Dream Part 2 (Super Junior Sungmin)



Author: A-CHA 007 (* *) chevilprincessa ~
Title: In My Dream
Cast: Super Junior Sungmin & OC Cho Mincha
Genre: Romantic
OST: Super Junior KRYDS – In My Dream
Rate: T
Summary: “Lebih baik aku tidur selamanya agar aku dapat bertemu dengannya.” Sambungku.

*******

“Hyung, bangun. Kau selalu bangun siang.” Gerutu Kyuhyun, maknae dari grup kami, Super Junior.
“Biarkan aku tidur 5 menit lagi.” Gusarku.
Kyuhyun malah menggelitikiku. Aku tetap tak bergeming dari balik selimut.
“Bantalmu basah, hyung. Menjijikan!.” Pekiknya keras.
“Aku ingin tidur lagi, bodoh!.” Bentakku keji. Kyuhyun memundurkan langkah kakinya. Matanya memandang kearahku dengan ketakutan.
“Apa yang terjadi, hyung?.” Tanyanya takut.
Aku menundukkan kepalaku. Berusaha tak menjawab apa yang ditanyakan oleh rekan sekamarku itu.
“Aku hanya ingin tidur lagi. Aku hanya ingin bertemu dengannya lebih lama lagi.” Sahutku pelan dengan suara nafas yang terengah-engah.
Kyuhyun menghampiri dan memeluk tubuhku yang sudah basah karena keringat.

“Apa kau bermimpi hal yang sama lagi?.” Tanyanya.
Aku mengangguk pelan. Menyetujui apa yang diucapkan Kyuhyun.
“Aku benar-benar merindukannya.” Kali ini airmataku terjatuh lagi.
Kyuhyun merapatkan pelukannya.
“Lebih baik aku tidur selamanya agar aku dapat bertemu dengannya.” Sambungku.
“Hyung..” bisik Kyuhyun pelan ditelingaku.
“Ia…Ia terasa begitu nyata.” Ucapku dengan menyeka airmataku.

“Ayo bergegas. Aku sudah tidak apa-apa.” Ajakku pada Kyuhyun yang masih memandangiku dengan perasaan iba.
“Hyung, gwechana-yo?.” Yakinnya padaku, aku mengangguk mantap dan menggaet tangan kurusnya cepat.

---

Suara tepukan tangan dari para ELF membuat semangatku membara.
Aku harus kuat. Aku tahu kalau aku namja kuat.
Aku dapat bertahan tanpanya, yakinku.

Musik mulai dimainkan. Nada sendu dan indah.
Aku sangat suka lagu ini. Artinya sangat dalam dan menyentuh.
Super Junior KRYDS – In My Dream.

Kyuhyun mulai menyanyikan bait lagunya.
Disusul olehku.
Nal boneun ansseuron nungil deutgo sipdeon geu moksori. (mata yang meminta maaf kearahku itu. Suara itu, yang ingin sekali untuk aku dengar)
Dajenghage ijen ulji malraneyo. (dengan lembut mengatakan padaku untuk tidak menangis)

Tiba-tiba bulu romaku berdiri.
Keringat dingin menetes diseluruh permukaan wajahku.
Lagu ini. Bait dari lagu ini.
Pandanganku mulai merabun.
Aku tidak dapat mengontrol tubuhku.
Kurasa aku akan jatuh. Kepalaku terasa sangat berat dan pening.
Nae gaseumun mogeobge naeri nulryeoyo (Kurasakan dadaku seperti terhantam sesuatu yang keras!)
Bait terakhir dari laguku sudah selesai.

“Oppa!.” Panggil seorang gadis di yang berdiri hadapanku. Diantara para penonton.
“Cha..” sahutku. Gadis itu tersenyum kearahku.
“Hwaiting!.” Serunya, kedua tangan kecilnya membentuk bulatan hati yang ditujukan untukku.

Yesung menyanyikan lagu ini dengan sangat merdu.
Lututku lemas.
Tiba-tiba gadis itu menghilang.
Aku mencari kemana bayangannya.
Mataku tidak bisa menemukannya lagi diantara berjuta ELF dihadapanku.
Kumohon, jangan bilang kalau ini juga sebuah mimpi belaka!

To Be Continued
Credit to: A-CHA 007
fanfictionofcha.blogspot.com
please do not take out without any permission
comments are lovable :)
gamsahamnida 

In My Dream Part 1 (Super Junior Sungmin)



Fanfiction oneshot
Author: A-CHA 007 (* *) chevilprincessa ~
Title: In My Dream
Cast: Super Junior Sungmin & OC Cho Mincha
Genre: Romantic
OST: Super Junior KRYDS – In My Dream
Rate: T
Summary: “Lebih baik aku tidur selamanya agar aku dapat bertemu dengannya.” Sambungku.

*****

Tangan dingin itu meraih pergelangan tanganku.
Senyumnya membuat hatiku merasa tenang. Senyum ini yang selalu kurasakan setiap malam hari.
Kubelai lembut rambut hitamnya yang terurai.
Dia tersenyum dengan sangat manis kearahku.

“Jangan menangis lagi, oppa.” Ucapnya pelan seraya menyeka airmataku yang tak tahu kapan terjatuhnya.
“Mianhanda, oppa.” Sambungnya lagi.
Aku Cuma melempar senyum kearahnya.
Kupeluk yeoja yang duduk dihadapanku ini.
Aku tidak ingin melepaskannya lagi.

Bayangan itu mulai memudar.
Wajahnya menjadi samar.
“Ini terjadi lagi.” Desisku kecewa.
Kupeluk selimut merah marun yang menutupi setengah dari tubuhku.

Setiap pagi selalu terjadi seperti ini.
Gadis yang sama selalu menghampiri mimpiku.
Ini sangat menyakitkan.
Kurasakan dadaku berdebar keras.
Airmataku terjatuh tetes demi tetes.

“Dia memintaku untuk tidak menangis lagi. Aku benar-benar namja yang cengeng.” Gerutuku dalam hati dengan airmata yang tak kunjung henti.
Lagi-lagi bantalku basah. Airmata dan peluh yang membuat tidurku tidak nyenyak.
“Kenapa ini semua hanya mimpi!.” Bentakku sendiri.
“Lebih baik aku tertidur selamanya dan bertemu dengannya tiap malam!.” Sumpahku keji, kuhantam keras cermin yang tergantung didepan tempat tidurku.

“Hyung, apa yang terjadi?.” Tanya Ryeowook seraya memelukku dengan suara bergetar.
Aku diam. Aku-pun tidak tahu apa yang harus kuucapkan dan kujawab.
“Cermin ini pecah lagi? Ada apa Sungminnie?.” Tanya Leader grupku, Leeteuk.
“Emosi sesaat.” Jawabku pelan.
“Tidurlah lagi, besok kita harus menghadiri suatu acara.” Pinta Leeteuk hyung dengan membelai rambut oranye-ku.
Aku mengangguk dan merebahkan tubuhku lagi.

“Oppa, aku tidak akan pergi meninggalkanmu.” Ucapnya pelan seraya memeluk pinggangku.
Rumput bergoyangpun terasa sangat hangat, mereka menyukai perasaanku yang seperti ini.
Kukecup lembut kening gadis yang kusayangi ini.
“Cha, tetaplah bersamaku.” Sahutku dengan menatap langit-langit biru.
Gadis itu. Cho Mincha. Yang selalu menemaniku dengan setia, didalam mimpiku.
“Aku telah melakukan banyak kesalahan terhadapmu, Oppa. Mianhanda.” Lagi-lagi gadis mungil itu meminta maaf padaku.
Aku memandang lembut kedua matanya yang bersinar diantara awan putih yang mengitari kami.

“Sungmin oppa. Jeongmal saranghaeyo.” Ucap Cha, gadis yang amat kucintai itu.
“Nado, jagi.”

---

To Be Continued
Credit to: A-CHA 007
please do not copy without any permission.
comments are beautiful :)

05/01/12

Noona Neomu Yeppeo Part 3 Finish (SHINee Minho & SNSD Yuri)



Author: A-CHA 007 (* *) chevilprincessa ~
Title: Noona Neomu Yeppeo (Kakak sangat cantik)
Cast: MinYul (SHINee Minho & SNSD Yuri)
Genre: Romantic
Rate: T
Backsound: SHINee – Love Should Go On / SNSD - Trick
Summary: Aku segera mengampirinya, memutar balik tubuhnya yang kurus hingga menghadap kearahku.
Aku memandanginya dengan geram. Siapa lagi gadis yang akan memperlakukanku seperti ini!


*****

11 PM

“Hyuuuuung!.” Sapaku kepada kakak sulungku yang tengah asyik nonton TV.
“Minhonnie!.” Sahutnya seraya memelukku erat.
“Aku sudah menunggumu. Darimana saja? Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu besok!.” Serunya.
“Oh, jinja? Baiklah, aku juga tidak sabar. Ayo ikut ke kamar, ceritakan bagaimana rasanya di England.” Ajakku seraya menarik lengannya.

------------------

“Minhonnie, bangun. Ada seseorang yang ingin aku kenalkan padamu.” Ucap seorang namja sambil menggoyang-goyangkan tubuh jenjangku.
Dengan ogah aku mebuka kedua kelopak mataku.

“Mwo?.” Tanyaku dengan mata yang masih sayu.
“Ini Yuri, kekasihku. Yuri, ini Minho adikku.” Sambung kakakku lagi.
“Yuri-ssi?.” Tanyaku bingung.
Tangan putih menjulur kearahku.

“Kukira Minho sudah mengenalku. Na Yuri imnida.” Ucap seorang gadis seraya menjulurkan tangannya untuk menjabat tanganku.
“Yuri noona?.” Ulangku.
“Ne, salam kenal.” Sahutnya dengan senyum yang sangat manis.
“Eh, tunggu sebentar ada telepon. Kau bisa mengajak Yuri mengobrol.” Pamit kakakku seraya keluar dari kamarku.

Yuri noona segera mengambil posisi duduk tepat disebelahku. Diatas kasurku.
“Bagaimana tidurmu? Nyenyak?.” Tanyanya dengan memainkan jari-jari kecilnya.
“Ini mimpi?.” Ucapku seraya mengucek kedua mataku.
“Tidak, Choi Minho.” Sahutnya, kini Yuri menarik kedua tanganku yang tengah mengucek mata.
“Kau? Yuri, kekasih kakakku?.” Tanyaku meyakinkan.
“Ne.”
“Itu sebabnya kenapa kau tidak mau kudekati?.” Tanyaku lagi.

Yuri noona Cuma mengangguk pelan, “Aku takut menatap matamu.” Sambungnya.
Aku mengernyingkan alisku, “Apa maksudmu?.”
Yuri noona Cuma tersenyum dan pergi meninggalkanku sendirian.

-----------------------di ruang tengah-----------------------

“Maafkan aku. Aku tahu kalau kau memang menyukainya. Itulah sebabnya kenapa aku ingin bertemu denganmu.” Bisik kakakku pelan.
Sedangkan Yuri Cuma tertunduk sedih.
“Ada apa, hyung? Yuri bukan perempuan baik, dia pasti sudah berbuat jahat adamu. Ya, kan?.” Segapku dari balik kamarku.

Kakakku dan Yuri manatapku dengan geram.
“Ya, dia sangat jahat.” Sahut kakakku dengan senyum tipis di bibirnya. Sedangkan aku menyeringai kemenangan. Yang benar saja, Yuri sudah mempermalukanku tadi malam. Sekarang dia menyakiti kakakku. Dasar gadis babo.

“Dia menyimpan banyak sekali fotomu didompetnya.” Sambung kakakku.
Yuri Cuma tertunduk. Sekarang dia menangis sesenggukan.
“Mwo?” tanyaku bingung.
“Dia menyukaimu, Minho. Bukan aku.” Terang kakakku.
“Itulah kenapa aku tidak berani menatap matamu! Aku takut lebih jauh menyukaimu! Sedangkan aku sudah berpacaran dengan kakakmu, bahkan aku tidak memperbolehkan kakakmu untuk menceritakan hubunganku dengannya dihadapanmu. Karena aku menyukaimu Choi Minho. Jeongmal mianhae.” Tutur Yuri lembut dengan airmata yang tak kunjung berhenti.

“Yuri noona, jadi selama ini kau menjauhiku karena hal ini?.” Tanyaku lagi.
Yuri noona tidak menjawab. Dia tertunduk sesenggukan.
“Hyung, boleh aku memeluknya?.” Tanyaku pada kakak sulungku. Dan kakakku mengangguk untuk isyarat iya.
“Yuri. Mianhae-yo.” Ucapku pelan seraya memeluk tubuh jenjangnya.
Yuri memelukku dengan erat.
“Sekarang kita bisa putus dengan baik, Yuri.” Sambung kakakku seraya merangkul pundakku yang bidang.
“Hyung, Yuri. Jeongmal saranghaeyo.” Sahutku dengan merekatkan pelukanku pada Yuri dan kakakku.


“Mau seberapa lama atau dalam kau memendam perasaanmu, pada akhirnya pun itu semua akan terbongkar.
Dan cara untuk mendapatkan hati seseorang yang kau sayangi bukan dengan paksaan, namun dengan perasaan.”



TAMAT

thanks for read ^^
credit to: A-CHA 007
fanfictionofcha.blogspot.com
please don't take out without any permission :)
comments are lovable ^^
gamsahamnida

Noona Neomu Yeppeo Part 2 (SHINee Minho & SNSD Yuri)



Author: A-CHA 007 (* *) chevilprincessa ~
Title: Noona Neomu Yeppeo (Kakak sangat cantik)
Cast: MinYul (SHINee Minho & SNSD Yuri)
Genre: Romantic
Rate: T
Backsound: SHINee – Love Should Go On / SNSD - Trick
Summary: Aku segera mengampirinya, memutar balik tubuhnya yang kurus hingga menghadap kearahku.
Aku memandanginya dengan geram. Siapa lagi gadis yang akan memperlakukanku seperti ini!



------ Keesokan harinya ---------

“Dengar-dengar hari ini akan ada badai besar?.” Ucap teman sebangkuku.
“Asyik berarti pulang pagi!.” Sahut ketua kelasku.

12.30 PM

Duuuuuaaaaaaar~ Gladaaaaaaaak~
Badai besar diluar kelas. Suara gunturnya sangat memekikkan telinga. Dinginnya menembus kulitku.
Dimana Yuri noona? Aku tidak ingin dia kenapa-kenapa.
“Yuri noona!.” Teriakku disepanjang koridor sekolah. Sekolah sudah mulai sepi, hampir seluruh siswa sudah meninggalkan gedung. Jelas saja, semua sudah ketakutan dengan badai besar diluar.
“Yuri noona!.” Teriakku lagi. Aku yakin Yuri noona masih ada disekolah ini.

Ya, aku menemukannya!

Ternyata ia berdiri disamping lokernya, basah kuyup.
Aku segera menghampiri dan menyelimutinya dengan jaket kulit cokelatku.
“Noona baik-baik saja?.” Tanyaku seraya memeluknya dari belakang.
“Lepaskan aku!.” Bentaknya seraya mendorongku mundur.
“Berhenti memperhatikanku!.” Sambungnya, dan Yuri segera berlari menjauhiku.

------- keesokan harinya ---------

Hari ini sekolahku mengadakan prom night, Karena 1 bulan lagi seniorku akan wisuda kelulusan, ya tepatnya Yuri noona juga.
Hari ini juga kakakku akan kembali dari England, tempatnya ia kuliah.
DJ masih memutar lagu dance beat yang membuat kepalaku tidak berhenti goyang.

“Minho.” Sapa segerombolan gadis yang mengenakan gaun cantik, aku hanya melempar senyum dan wink dimata kananku.
Namun mataku masih juga tidak berhenti memandangi sekelilingku, aku mencari Yuri noona. Aku belum melihatnya sama sekali. Mana mungkin ia tidak datang di acara prom night di tahun terakhirnya?

Dan akhirnya puteri yang aku nantikan pun datang.

Yuri noona terlihat sangat cantik dan anggun mengenakan gaun berwarna pink pastelnya itu. Membuat dadaku berdetak lebih kencang.
Aku segera mengahmpiri DJ dan member isyarat kepadanya untuk memutar lagu yang slow.

“Yuri noona.” Sapaku pada gadis yang tengah mengobrol dengan teman-temannya itu.
Reflek, Yuri pun menoleh kearahku.
Aku dapat merasakn atmosfer jatuh cinta. Semua mata tertuju padaku yang tengah berdiri ditengah lantai dansa.

“Berdansalah denganku.” Ajakku pada Yuri noona.
Gadis yang berdiri diseberangku itu Cuma mengernyingkan sebelah alisnya.
Dan ia segera berjalan menjauh dariku.
“Yuri noona!.” Teriakku.

Namun yang aku panggil sama sekali tidak menoleh.
Suara mendengung terdengar sangat nyaring dibalik punggungku. Jelas saja, semua siswa sekarang tengah memandangiku dengan tatapan aneh. Shit, Yuri noona benar-benar membuatku malu!.

“Sebenarnya apa salahku?.” Teriakku lagi. Namun kali ini Yuri berhenti menjejakkan kakinya.
“Kenapa kau bersikap seperti ini padaku, aku kurang baik apa padamu?.” Aku lebih meninggikan nada suaraku.
“Berbicaralah formal kepada seniormu.” Jawabnya tanpa menoleh kearahku.

Aku segera mengampirinya, memutar balik tubuhnya yang kurus hingga menghadap kearahku.
Aku memandanginya dengan geram. Siapa lagi gadis yang akan memperlakukanku seperti ini.

“Kau jahat sekali, noona.” Sambungku dengan menggenggam pundaknya erat.
Atmosfer di lantai dansa terasa semakin panas.
“Lepaskan aku.” Bentaknya.
“Tidak akan. Sebelum kau memberitahu yang sebenarnya padaku.” Jawabku.
“Ini tidak beralasan. Kau bukan tipeku.” Kali ini Yuri berhasil melepas genggamanku dan berlari menjauh dariku.
Shit, ini akan jadi malam prom yang paling memalukkan seumur hidupku!.

To be continued
credit to: A-CHA 007
fanfictionofcha.blogspot.com

please take out with full credit. don't take it without any permission :)
gamsahamnida

Noona Neomu Yeppeo (SHINee Minho & SNSD Yuri)




Author: A-CHA 007 (* *) chevilprincessa ~
Title: Noona Neomu Yeppeo (Kakak sangat cantik)
Cast: MinYul (SHINee Minho & SNSD Yuri)
Genre: Romantic
Rate: T
Backsound: SHINee – Love Should Go On / SNSD - Trick
Summary: Aku segera mengampirinya, memutar balik tubuhnya yang kurus hingga menghadap kearahku.
Aku memandanginya dengan geram. Siapa lagi gadis yang akan memperlakukanku seperti ini!

*****

Aku namja sempurna dimata semua gadis. Aku tampan, keren, terkenal, pintar, kapten basket, dan yang paling penting, aku bergelimang harta. Namaku Choi Minho, putera bungsu pemilik yayasan sekolah ini. Tidak ada satu gadis pun yang berani menolak cintaku, apalagi sampai terbersit pikiran untuk meninggalkanku, ada yang bertaruh siapa gadis bodoh itu?

Tapi itu semua sebelum aku mengenal dan menyukai Yuri noona dari kelas 3. Dia kapten cheerleader, aku sudah mengejarnya 3 bulan terakhir ini. Tapi hebatnya, dia tidak pernah menggubrisku sedikitpun.
Aku sempat hilang akal, apa yang harus kulakukan untuk mendapatkan hati seniorku ini. Jujur baru kali ini aku diperlakukan seperti ini oleh seorang gadis. Aish, ini benar-benar hina dan menjatuhkan harga diriku, gertakku arogan.

“Noona, butuh tumpangan?.” Tawarku pada Yuri noona yang sedang berjalan kaki.
“Ani, rumahku sudah dekat.” Jawabnya simple.
“Nanti noona lelah, aku tidak ingin noona sakit.” Lanjutku seraya menginjak rem mobilku.
Tapi Yuri noona malah memasang headphonenya, berjalan menjauh dari mobilku dengan sedikit melakukan dance.

Shit, aku seperti angin lalu untuknya.
Blaaaaaaaaam.
Suara pintu mobilku tertutup.
“Cuaca sedang tidak baik untuk kulitmu noona.” Ucapku pelan seraya membukakan payung hijau diatas kepalanya. Dan alhasil Yuri noona mendongakkan wajahnya kearahku, ia menatapku dengan tatapan kosong.
“Pulanglah denganku.” Tawarku lagi seraya membukakan pintu mobilku untuknya.
Akhirnya Yuri noona menurut dan segera masuk ke mobil sedanku.

Yes, I got ya, noona!

“Yuri noona mau makan siang?.” Tawarku dengan menginjak gas mobilku. Tapi Yuri noona Cuma menggelengkan kepalanya.
“Atau ice cream?.” Tawarku lagi.
“Antarkan aku pulang saja.” Jawabnya cuek.
Duh, lagi-lagi dia bersikap sangat dingin. Tidak Yuri noona, aku harus mendapatkanmu bagaimanapun caranya!.


To Be Continued
Credit to: A-CHA 007
fanfictionofcha.blogspot.com

SUNFLOWER Part 3 Finish (SNSD Tiffany & SJ Donghae)



Author: A-CHA 007 (* *) chevilprincessa ~
Title: Sunflower
Cast: HaeFany (Super Junior Donghae & SNSD Tiffany)
Genre: Romantic
Rate: T
Ost: Super Junior – Sunflower / SNSD - Sunflower
Disclaimer: Donghae & Tiffany milik Tuhan YME ^^ tapi keseluruhan story milik saya “CHA”
 Summary: “Sudah jangan menangis lagi. Lihat, kau masih terlihat cantik seperti bunga matahari ini.” Ucapnya manis seraya memberiku setangkai bunga matahari.






Kau ingat saat pertama kali kau masuk di sekolah ini dan kau masuk klub pecinta alam?
Kau terjerembab dan berlumuran lumpur, tapi kau terlihat sangat lucu dan lugu.
Jadi aku memetik bunga matahari dari klubmu dan memberikan itu padamu.

Aku tidak pernah lupa saat-saat itu. Bahkan aku semakin rajin untuk mengintip di Klub pecinta alam, hanya untuk mencari sosokmu :)

Tiffany, sebenarnya aku sudah menyukaimu sejak awal. Sejak kau masih kelas 1.
Tapi aku terlalu takut untuk menyatakan itu padamu.
Aku takut dengan cap Playboy sudah terlanjur disebarkan anak-anak, tapi percayalah Tiffany, aku bukan orang semacam itu!

Aku berfikir kalau kau terlalu baik untukku.
Kau terlalu cantik, kau terlalu manis, kau terlalu pintar, kau terlalu lugu dan anggun untuk seorang namja sepertiku.

T I F F A N Y

S A R A N G H A E

Lihatlah keluar jendela kamarmu.

-o-o-o-o-o-

“Will you be my girlfriend?.”
Papan besar dihiasi gambar bunga matahari itu dipegang erat oleh Donghae yang berdiri tepat dibawah jendela kamarku.

“Jeongmal saranghaeyo.” Ucapnya dengan bahasa isyarat dihiasi wink di mata kirinya.

Donghae-ah, tidakkah kau tahu kalau aku juga sangat menyayangimu?
Aku segera berlari menuruni anak tangga menuju lantai bawah.

“Donghae oppa.” Sapaku denga airmata yang sudah mengalir deras.
“Jeongmal saranghaeyo, Tiffany-ssi.” Ucapnya dengan senyum manis.
“Na ddo, oppa. Gomaweo-yo.” Seruku seraya memeluk namja yang lebih tua dariku itu.
“Terima kasih untuk apa? Apa kau menerima cintaku?.” Tanyanya.
“Aku sangat menyayangimu sejak kelas 1. Aku sudah merasakan hatiku terjatuh untukmu sejak pertama kali kau memberiku bunga matahari itu.” Jawabku terisak.
“Tapi oppa, bagaimana dengan Jessica?.” Sambungku.

“Jessica sudah tahu dan mengerti tentang semua keadaan. Aku sudah bilang padanya sore tadi, kalau aku sudah menyayangimu sejak kelas 1, aku juga sudah tahu kalau dia menduakanku. Percayalah, bahkan aku juga tidak pernah memalingkan tatapanku dari wajahmu  saat aku sedang jalan dengan Jessica sekalipun.” Sahutnya seraya mencium keningku pelan.
“Let me to be with you, Tiffany.” Bisik Donghae pelan dengan memelukku erat, seraya menyelipkan setangkai bunga matahari di telinga kiriku.
Donghae oppa mencium lembut bibirku yang tipis dibawah sinar bulan purnama yang terasa sangat hangat dipundakku. Oppa, aku sangat sangat sangat menyayangimu lebih dari apapun! Biarkan aku tumbuh cantik seperti bunga matahari didalam hatimu yang teduh. Saranghaeyo, oppa.

”Cinta pertama dalah hal yang terindah. Tidak ada batasan apapun untuk perasaan cinta. Semuanya terjadi secara alamiah, tanpa ada paksaan atau rasa sakit yang terkadang mengoyak perasaan kita, namun itu semua yang dinamakan benih-benih cinta yang kelak akan tumbuh cantik layaknya bunga matahari.”


TAMAT

thanks for read ^^ comments are beautiful :D
credit to: A-CHA 007
fanfictionofcha.blogspot.com

SUNFLOWER Part 2 (SNSD Tiffany & SJ Donghae)



Author: A-CHA 007 (* *) chevilprincessa ~
Title: Sunflower
Cast: HaeFany (Super Junior Donghae & SNSD Tiffany)
Genre: Romantic
Rate: T
Ost: Super Junior – Sunflower / SNSD - Sunflower
Disclaimer: Donghae & Tiffany milik Tuhan YME ^^ tapi keseluruhan story milik saya “CHA”
Summary: “Sudah jangan menangis lagi. Lihat, kau masih terlihat cantik seperti bunga matahari ini.” Ucapnya manis seraya memberiku setangkai bunga matahari.



Donghae masih sibuk memilih kemeja yang cocok untuknya. Tapi dimataku, dia terlihat tampan saat mengenakan apapun :)

“Bagus yang merah atau kuning?.” Ucap Donghae meminta pendapatku.
“Hmmm kuning.” Sahutku dengan seulas eye-smile.
“Apa warnanya tidak terlalu mencolok?.” Tanyanya ragu.
“Ani-yo, oppa. Kau terlihat tampan dan bercahaya seperti bunga matahari.” Sambungku.
“Ah, arasseo. Bisa kau bantu aku membenahkan dasi ini?.” Tawarnya lagi.

Aku segera menghampiri dan menolongnya untuk membenahkan dasi merahnya.
“Oppa akan mengenakan setelan jas, kemeja, dan dasi ini untuk acara perpisahan nanti?.” Tanyaku dengan sedikit mendongakkan kepala kearah wajah tampan Donghae oppa.
“Ne.” Sahutnya. “Kau terlihat sangat cantik dari dekat seperti ini, Fany-ssi.” Sambungnya dengan seulas senyum yang sangaaaaaat manis.
Aku Cuma tertunduk malu. Aku tidak ingin Donghae melihat wajahku yang saat ini mungkin sudah semerah apel milik puteri salju.
Kau pun juga terlihat jauh lebih tampan dari sini, oppa! Teriakku dalam hati.

-o-o-o-o-o-

“Tiffany, aku pulang duluan, ya.” Pamit Jessica.
“Ne. kau tidak pulang dengan Donghae?.” Tanyaku.
“Kau tidak tahu? Kemarin Donghae minta putus. Ya sudah, aku kan masih ada Taecyeon. Duluan ya, lagi malas bahas Donghae. Annyeong.” Lambai Jessica menjauhiku.
“Jahat sekali kau, Sica.” Teriakku.
“Mwo? Dia yang jahat, karena sudah minta putus denganku. Dia akan menyesal seumur hidup.” Jawabnya dengan menggembungkan kedua pipinya.
Ah, tega sekali Jessica menduakan cinta Donghae yang tulus. Semoga mereka berdua mendapat yang terbaik, doaku dalam hati.

-o-o-o-o-o-

February 14th

“Eh dengar-dengar Donghae oppa yang tampan itu mau kuliah di luar negeri, ya? Ah sayang sekali.” Bisik seseorang dari balik punggungku.
“Iya, Donghae oppa juga baru saja putus dengan Jessica, lho.” Sahut seorang lagi.
“Ne. kenapa mereka putus saat Donghae oppa mau wisuda, ya? Hari ini juga hari valentine, lho. Lalu Donghae oppa akan mengajak siapa untuk datang ke wisuda dan acara valentine?.” Gubris salah seorang lagi.
“Donghae oppa kan punya banyak penggemar, tinggal tunjuk saja.” Sambung yang lainnya.
Ah, benar sekali. Donghae oppa sangat tampan dan terkenal, mana mungkin dia akan menyukai gadis biasa sepertiku? Aku terlalu bermimpi, kutukku sendiri.

“Tiffany-ssi.” Sapa seseorang dari depan pintu.
“Omonaaaa.” Teriak seorang gadis yang berdiri didepan papan tulis.
Donghae oppa! Jantungku rasanya berdetak 100x lebih kencang daripada biasanya.
“Ne, oppa.” Sahutku seraya menghampirinya.
“Ini, dari temanku. Happy Valentine Day.” Ucapnya seraya memberikan sebuket bunga matahari padaku.
“Oh, gomaweo oppa.” Sahutku pelan, dan Donghae segera meninggalkanku.

Kenapa harus bunga matahari? Dan kenapa juga ini harus dari temannya?
Bisikku sendiri, tidak terasa airmata sudah menetes dari pelupuk mataku.
Aku benar-benar lelah. Tapi aku tidak ingin menyerah begitu saja.
Donghae oppa, ijinkan aku untuk tetap menyayangimu apapun yang terjadi.

To Be Continued
Credit To: A-CHA 007
fanfictionofcha.blogspot.com